Selasa, 13 Juli 2010

congoris4 wall edition


beralih dari tampat yang kehujanan dan kepanasan, beralih dari tempat yang tidak diperhatikan , para congorisme berteriak menantang panas dan hujan, kali ini bukan dari pinggir jalanan atau tanah lapangan, bukan dari spanduk atau baliho, kami teriak dari dinding dinding kampus IDIA Prenduan yang dapat ditembus oleh suara suara yang memekakkan, kami berteriak dari ketidak mampuan untuk berbicara, kami beteriak dari ketidak pahaman sama tingkah polah mereka, yang tak sadar kalau bendera sudah menangis karena melihat bangsanya yang penuh air mata, kami berteriak dari sudut kesepian kami berteriak dari ujung kehampaan, dengar teriakan kami yang tak bergema, dengar ocehan ocehan kami meski kadang kelihatan tak berguna, padahal kami teriak dari lubuk hati yang tersisa, untuk menyampaikan kepadamu cerita yang sebenarnya, kalau masih penasaran baca isi mading ini dalam ukuran asli di link ini (tinggal klik langsung download, gak pake ngeliat iklan, masukin kata-kata, ato ngedaftar segala, langsung boz)>> [caz]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar